Senin, 23 April 2012

BAB IV MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL


Apakah yang dimaksud dengan manusia? Jawabannya tidak lain adalah khalifah yang diturunkan oleh Tuhan di muka bumi dalam bentuk yang sebaik-baiknya untuk memakmurkan bumi. Manusia mempunyai kelebihan-kelebihan dari segi biologis dibandingkan dengan binatang, sebab manusia memiliki:
1.   Otak yang besar dan susunan saraf yang kompleks.
2.   Alat bersuara yang khas.
3.   Tangan dan jari-jari yang bebas digerakkan.
4.   Anggota badan yang memungkinkan manusia untuk berdiri tegak.

7 pokok perbedaan tingkah laku manusia dengan makhluk lain, yaitu:
1.   Sebagian besar kelakuan manusia dikuasai oleh akal, sedangkan hewan oleh nalurinya.
2.   Sebagian besar kehidupan manusia dapat berlangsung dengan bantuan peralatan kerja sebagai hasil kerja akal.
3.   Sebagian besar kelakuan manusia didapat dan dibiasakan melalui proses belajar sedang pada hewan melalui proses naluri.
4.   Manusia mempunyai lambang mempunyai bahasa lisan dan tulisan sedangkan hewan tidak.
5.   Pengetahuan manusia bersifat akumulatif (terus bertambah) karena masyarakat berkembang dan telah mempunyai sistem pembagian kerja.
6.   Sistem kerja diatur sedemikian rupa dengan keterampilan masing-masing.
7.   Masyarat (manusia) sangat beraneka ragam.

4.1           Makna Manusia Seutuhnya
Manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan.
Tumbuh-tumbuhan (flora) terdiri atas dua unsur yaitu materi dan hidup (Pernapasan/ pertumbuhan). Hewan (fauna) terdiri atas tiga unsur, yaitu materi, unsur hidup, dan nafsu (kemauan/naluri/insting), sedangkan manusia mendapat unsur tambahan, yaitu “akal” dan “budi”. Akal dan budinyalah yang menyebabkan manusia berbeda dari makhluk lainnya.

4.1.1     Dari Tinjauan Teoretis (teori Darwin)
Teori Evolusi Darwin dicetuskan oleh Charles Darwin, seorang Inggris yang hidup pada tahun 1809-1882. dalam bukunya yang berjudul “On The Origin of Species by Mean of Natural Selection”, beliau mengatakan secara tegas bahwa “manusia berasal dari evolusi makhluk di bawahnya”. Jadi, manusia berasal dari sejenis kera. Namun teori Darwin itu tidak dapat memberi penjelasan mengenai bagaimana proses perubahan hewan yang menyerupai manusia itu menjadi manusia sempurna.
Oleh karena itu, pula, kebenrana teori Darwin pun diragukan oleh orang.



4.1.2     Dari Tinjauan Keagamaan (Religius)
Tinjauan keagamaan sampai pada kesimpulan bahwa manusia pertama ciptaan Tuhan adalah Adam, sedangkan dari salah satu tulang rusuk Adam diciptakanlah Hawa sebagai jenis wanita. Dari kedua jenis manusia itulah maka berkembang manusia yang kini tersebar di seluruh dunia.

4.2           Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk Tuhan
4.2.1   Makhluk Religi
Makhluk religi, yaitu manusia sebagai makhluk yang cenderung untuk beragama, karena manusia mempercayai adanya kekuatan yang prima di luar dirinya.
4.2.2     Manusia Berstatus Sebagai Makhluk Individu
Manusia memiliki kekhasan-kekhasan sendiri-sendiri. Tergantung pada bakat, kemampuan, dan kemauan lingkungan.
4.2.3     Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia yang senantiasa berhubungan dengan manusia yang lain dalam berinteraksi atau berkomunikasi untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya.
4.2.4     Manusia Sebagai Makhluk Miliu
Manusia sebagai makhluk miliu, yaitu makhluk berlingkungan alam atau makhluk ciptaan Tuhan yang peduli pada alam sekitarnya.
4.2.5     Manusia Sebagai Makhluk yang Percaya Kepada Causa Prima
Manusia sebagai makhluk yang percaya kepada causa prima, yaitu manusia yang percaya bahwa segala kehendak dan tindakan kita ini dikendalikan oleh-Nya, Tuhan.

4.3           Hakikat Manusia sebagai Individu
Manusia adalah makhuk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak bisa dipisahkan antara jiwa dan raganya.

4.4           Hakikat Manusia sebagai Anggota Keluarga
Manusia dilahirkan dari keluarga dan kelak akan membentuk keluarga. Keluarga adalah kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.

4.5           Siapakah masyarakat itu?
Masyarakat berasal dari bahasa Arab “syaraka” artinya “ikut serta berpartisipasi”. Jadi, masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang bersatu dan disatukan oleh kebudayaan yang sama, atau sejumlah manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang dianggap sama.

4.6           Bermasyarakat dalam Berbagai Jenis Kehidupan yang Meliputi Jenis-Jenis Tatanan Hidup Berkelompok
4.6.1     Konsep Kelompok Sosial Budaya
1.   Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budaya adalah sejumlah manusia yang hidup berkelompok dan saling berinteraksi secara teratur guna memenuhi kepentingan bersama. Hidup bermasyarakat merupakan cara memfungsikan budaya dengan berinteraksi secara teratur antara sesamanya, sehingga kepentingan bersama dapat terpenuhi secara wajar dan sempurna.
2.   Bentuk Sosial Budaya
Bentuk sosial budaya artinya setiap kelompok sosial budaya mempunyai batas-batas yang telah ditentukan berdasarkan tipe kelompok yang membedakannya dengan kelompok yang lain.
3.   Cara Hidup Sosial Budaya
Cara hidup sosial budaya artinya sikap, perbuatan, dan tujuan serta cara pencapaiannya sudah dipolakan oleh organisasi kelompok dalam seperangkat tuntunan atau pedoman tertulis yang disebut Anggaran Dasar dan Kode Etik.
4.   Tujuan Sosial Budaya
(a)  Membentuk dan memelihara persatuan dan kesatuan hidup bersama secara tertib dan damai serta sejahtera dalam wadah kesatuan geografis, seperti komunitas desa, komunitas kota, dan komunitas daerah aliran sungai.
(b)  Membentuk dan memelihara kehidupan rumah tangga bahagia lahir dan batin dalam wadah ikatan perkawinan dan hubungan darah, seperti keluarga dan keluarga besar.
(c)  Mewujudkan kesejahteraan bersama, menghapuskan kemiskinan, membasmi penyakit masyarakat, dan mencegah tindakan tidak manusiawi dalam wadah kepentingan yang sama, seperti koperasi, lembaga swadaya masyarakat, dan yayasan.
(d)  Melayani kepentingan klien atau konsumen berdasarkan keahlian profesional dalam        wadah organisasi profesi, seperti kelompok profesi iptek dan kelompok pengusaha.

4.6.2     Kebutuhan Manusia
1.   Kebutuhan jasmani atau kebutuhan fisik.
Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan material yang berguna bagi perkembangan raga, kelangsungan hidup dan untuk bertahan hidup. Kebutuhan jasmani terdiri atas empat jenis, yaitu pangan, sandang, papan (rumah), dan olahraga.
2.   Kebutuhan rohani atau kebutuhan kejiwaan.
Kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berguna bagi perkembangan jiwa, intelektual, kesenian, dan ketakwaan kepada Tuhan.
3.   Kebutuhan Biologis.
Kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang berguna bagi pengembangan keluarga dan kelangsungan generasi. Kebutuhan ini berupa penyaluran gairah seksual melalui hubungan pergaulan antara pria dan wanita. Kebutuhan ini dipenuhi melalui proses perkawinan.
4.   Pemenuhan Kebutuhan.
Apabila ketiga kebutuhan dapat dipenuhi melalui masyarakat, berlakulah bahwa manusia adalah makhluk sosial, manusia saling tolong-menolong satu sama lain, saling bergantung satu sama lain, manusia individu harus berinteraksi dengan manusia individu anggota sesama kelompok masyarakat, atau kelompok masyarakat yang lain.

4.7     Peranan, Status, Kepemimpinan, dan Kelompok
Kepemimpinan (leadership) adalah kemampan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (yang dipimpin atau pengikut), sehingga orang lain tersebut bertingkah laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpin tersebut. Kadangkala dibedakan antara kepemimpinan sebagai kedudukan dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial. Sebagai kedudukan, kepemimpinan meliputi segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau suatu bahan yang menyebabkan gerak dari warga masyarakat.


4.8     Struktur dan Sistem Sosial
4.8.1   Struktur Sosial
a.   Pengertian
Pertama, struktur sosial dalam arti konkret, yaitu mencakup lembaga-lembaga yang sudah tidak asing lagi seperti keluarga, sekolah, pengadilan, dan lain-lain. Kedua, struktur sosial dalam arti analisis, yaitu kaidah-kaidah sosial yang sudah melembaga dalam struktur konkret.
b.   Unsur-unsur Struktur Sosial
Pada dasarnya, struktur sosial merupakan jaringan dari unsur sosial yang pokok dalam masyarakat.
c.   Jenis-Jenis Struktur Sosial
1.   Struktur Kaku dan Struktur Luwes
Suatu struktur sosial dinamakan kaku (rigid) jika struktur tersebut sama sekali tidak dapat diubah atau sekurang-kurangnya orang menghadapi kesulitan besar untuk menyesuaikan struktur sosial tersebut dengan keadaan atau situasi baru. Struktur luwes adalah kebalikan dari struktur sosial yang kaku.
2.   Struktur Formal dan Struktur Informal
Struktur formal merupakan struktur yang resmi dan diakui oleh pihak yang berwenang dengan ketetapan hukum. Struktur informal atau tidak resmi merupakan struktur yang nyata ada dan berfungsi, akan tetapi tidak diakui oleh pihak yang berwenang atau tidak berketetapan hukum.
3.   Struktur Homogen dan Struktur Heterogen
Suatu struktur dikatakan homogen apabila semua unsur di dalamnya memiliki pengaruh yang sama terhadap dunia di luarnya. Struktur heterogen adalah struktur yang unsur-unsur di dalamnya tidak mempunyai kedudukan yang sama memberi pengaruh keluar dan ke dalam.
4.   Struktur Mekanis dan Statistik
Struktur mekanis adalah jenis struktur yang menuntut posisinya selalu tetap sama dari anggota yang lain agar fungsinya tetap berjalan baik. Struktur statistik adalah struktur yang dapat berfungsi dengan baik jika persyaratan jumlah anggota tertentu dipenuhi.
5.   Struktur Kewibawaan dan Struktur Kerja Sama
Dalam struktur kewibawaan, anggota yang ada di dalamnya tidak mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat atau pun mengambil keputusan. Struktur kerja sama merupakan kebalikan dari struktur kewibawaan. Prinsip yang dipegang adalah musyawarah.
6.   Struktur Atas dan Struktur Bawah
Struktur atas diduduki oleh segolongan orang yang memegang kekuasaan di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Struktur bawah merupakan tempat bagi kaum proletar (tidak punya atau dibuat tidak punya) kekuasaan.
d.      Hubungan Struktur Sosial dengan Fungsi Sosial
Dalam kaitannya dengan struktur sosial terdapat hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara fungsi sosial dengan struktur sosial. Antara pengertian struktur sosial dengan fungsi sosial merupakan dua pengertian yang korelatif atau tidak dapat dipisahkan satu sama lain.


4.8.2     Sistem Sosial
Terbentuknya masyarakat sebagai suatu sistem sosial yang terdiri atas struktur sosial dan proses-proses sosial. Masyarakat terdiri atas individu-individu yang saling berteman, saling membantu dalam kerja sama untuk mencapai tujuan.
Masyarakat memiliki bentuk-bentuk struktur sosial, yaitu berupa kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah suatu sistem sosial yang terdiri atas sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain dan terlihat dalam suatu kegiatan bersama.

Proses-Proses Sosial
Bentuk-bentuk proses sosial antara lain:
1.   Sosialisasi
Sosialisasi merupakan proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup an cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Dalam proses sosialisasi, seseorang dapat diterima menjadi anggota suatu kelompok.
2.   Pengendalian sosial
Pengendalian sosial adalah suatu proses, baik yang direncanakan atau tidak direncanakan dan bersifat mendidik serta mengajak, bahkan kalau perlu memaksa anggota masyarakat untuk mematuhi norma-norma dan nilai-nilai sosial.

4.9     Hakikat Masyarakat dan Makna Manusia sebagai Makhluk Sosial
      a. Makna Individu
Individu berasal dari bahasa Latin, yaitu individum yang artinya “yang tak terbagi”. Menurut Dr. A. Lysen, individu adalah manusia perseorangan.
Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
      b. Makna Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting dalam suatu masyarakat.
      c. Makna Masyarakat
Syarat-syarat suatu masyarakat:
1.    Harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak.
2.    Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama dalam suatu daerah tertentu.
3.    Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada           kepentingan dan tujuan bersama.

4.10                 Fungsi dan Tugas Manusia sebagai Makhluk Sosial
       a.  Fungsi Manusia dalam Masyarakat
Fungsi manusia dalam masyarakat adalah sebagai penyusun masyarakat itu sendiri.
       b.  Tugas Manusia dalam Masyarakat
Manusia di masyarakat bertugas sebagai pembentuk pelaku dan pemakai masyarakat itu sendiri. Maksudnya manusia jika bersama-sama di tempat tertentu membentuk masyarakat.
       c.  Masyarakat sebagai Wadah Pemanusiaan Individu
Andai manusia bukan makhluk sosial, maka tidak dikenal istilah masyarakat, tetapi akan dikenal dengan individualisme. Dengan adanya masyarakat justru individu-individu itu akan menyadari bahwa dirinya memerlukan orang lain untuk menolongnya.
       d.  Tugas Keluarga Membina Individu sebagai Makhluk Sosial
Keluarga bertugas menjadikan anak-anaknya sebagai wahana atau tempat pembentuk keprbadian individu. Keluarga juga bertugas untuk mentransfer kebudayaan yang ada di masyarakat untuk diberikan kepada keluarga.
       e.  Individu sebagai Anggota Keluarga
Keluarga diartikan sebagai suatu sistem sosial terkecil yang dimiliki oleh manusia sebagai makhluk sosial yang ditandai adanya kerja sama ekonomi.
       f.  Individu sebagai Anggota Masyarakat
Seorang individu sebagai makhluk sosial maka dia tidak akan lepas dari kontrol masyarakat.
      
4.11     Perubahan dan Stratifikasi Sosial
4.11.1    Stratifikasi Sosial
       a. Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan pnduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis.
       b.  Unsur-Unsur dalam Stratifikasi Sosial
            1. Status
            2. Peran (Role)
       c.  Terjadinya Stratifikasi Sosial dan Fungsinya
1.  Terjadinya Stratifikasi Sosial
     a. Terjadi secara alamiah atau dengan sendirinya.
     b. Terjadi karena bentukan untuk mencapai tujuan bersama.
2.  Fungsi Stratifikasi Sosial
     a. Menjelaskan kedudukan seseorang pada tempat-tempatnya dalam masyarakat.
     b. Terjadinya distribusi penghargaan (memberi imbalan kepada yang melaksanakan tugas                           dengan baik dan menghukum yang tidak atau kurang baik).
                 c. Terjadinya ketertiban dan penertiban sosial yang terlembagakan dalam masyarakat.
       d.  Dasar-Dasar Stratifikasi Sosial
            Faktor-faktor yang membentuk ketidaksamaan sosial sebagai berikut:
            1.  Ukuran Kekayaan
            2.  Ukuran Kekuasaan
            3.  Ukuran Kehormatan
            4.  Ukuran Ilmu Pengetahuan
       e.  Sistem Stratifikasi Sosial
            1. Stratifikasi Terbuka
            2.  Stratifikasi Tertutup
            3.  Stratifikasi Campuran
       f.  Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial
            1.  Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Ekonomi
                 a) Kelas Sosial Atas
                 b) Kelas Sosial Menengah
                 c) Kelas Sosial Bawah
            2.  Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Sosial
            3.  Stratifikasi Sosial berdasarkan Kriteria Politik
            4.  Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Pekerjaan
            5.  Stratifikasi Sosial Berdasarkan Kriteria Kehormatan

       g.  Pengaruh Stratifikasi Sosial dalam Kehidupan Masyarakat
            1) Terjadinya Hierarki dalam Berbagai Struktur Sosial
            2) Munculnya Lambang-Lambang Status Sosial
            3) Penindasan oleh Segmen-Segmen Besar dalam Masyarakat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar