Senin, 23 April 2012

BAB VI MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN


1.  Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
a.  Diskriminasi di antara Demokrasi dan Hak Asasi

Manusia memiliki seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia, hal ini disebut Hak Asasi Manusia.

Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, bahasa, dan keyakinan politik.

b.  Integrasi dan Disintergrasi

Setiap orang bebas memilih kewarganegaraannya, setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara lain dan tanpa diskriminasi berhak menikmati hak-hak yang bersumber dan melekat pada kewarganegaraannya serta wajib melaksanakan kewajibannya sebagai warga negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c.  Bhinneka Tunggal Ika sebagai Salah Satu Upaya Mengatasi Keragaman          Sosiokultural

Setiap bangsa di dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara senantiasa memiliki suatu pandangan hidup, falsafat hidup, dan pegangan hidup agar tidak terombang-ambing dalam kancah pergaulan masyarakat Internasional. Setiap bangsa mempunyai ciri khas serta pandangan hidup yang berbeda dengan bangsa lain. Bangsa Indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural yang melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan itu terletak pada sila-sila Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.



2.    Manusia Beradab dalam Keragaman
a.  Keragaman Budaya dan Peradaban

Sebagai makhluk budaya, dimana-mana manusia itu sama karena manusia dibekali oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak dalam jiwanya. Yang membedakan ialah perwujudan budaya menurut keadaan, waktu, dan tempat atau perwujudan budaya dengan menekankan dengan akal, perasaan, dan kehendak sebagai kesatuan dan penekanan pada akal (rasio) saja.

b.  Faktor Penyebab Munculnya Keragaman Peradaban
(i)   Faktor Lingkungan
(ii) Faktor Filsafat dan Peradaban
(iii)         Faktor Perekonomian
c.  Sikap Manusia Beradab dalam Keragaman
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, artinya di manapun kita berada di situ adat-istiadat kita ikuti. Jadi, sebagai manusia beradab, sikap kita terhadap kebudayaan yang beragam adalah mengikuti perkembangan kebudayaan di daerahnya dan apabila kebudayaan itu tidak sesuai dengan kita, tidak boleh menganggap remeh kebudayaan tersebut, walaupun kita tidak harus mengikutinya, tetapi kita wajib menghormatinya.
d.  Problematika Keragaman Kultural dalam Perkembangan Peradaban dan     Hidup Beradab
Keragaman kultural (budaya) seringkali menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan dan kesalahpahaman antarsuku tersebut.
e.  Pengaruh Keragaman dan Globalisasi terhadap Pengembangan Kepribadian         Masyarakat
Keragaman dan globalisasi terhadap pengembangan kepribadian masyarakat dapat menimbulkan pengaruh dalam kehidupan. Pengaruh tersebut dapat mendatangkan hal yang positif maupun negatif.

3.  Makna Keragaman dan Kesederajatan dalam Masyarakat
Sifat hubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik yang artinya seseorang yang merupakan anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Kesederajatan terwujudkan dalam jaminan hak yang diberikan dalamn berbagai sektor kehidupan.

4.  Unsur Keragaman dan Kesederajatan di Masyarakat Indonesia yang Meliputi:
·       Suku, Bangsa, dan Ras
·       Agama dan Keyakinan
·       Ideologi dan Politik
·       Adat dan Kesopanan
·       Kesenjangan Ekonomi
·       Kesenjangan Sosial

5.  Pengaruh Keragaman terhadap Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,   Bernegara, dan Kehidupan Global
Pengaruh keragaman dalam kehidupan global dapat menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif. Dampak positif yang dapat dilihat antara lain bila suatu negara berkembang menjalin kerja sama dengan negara maju, sedikit banyak akan turut berpengaruh dampak kemajuan tersebut. Hal ini terjadi karena negara-negara berkembang tersebut dapat menyerap kemajuan-kemajuan, misalnya teknologi, pendidikan, kebudayaan, informatika, dari negara-negara maju tersebut. Dampak negatifnya adalah bila negara tersebut menyerap secara langsung, misalnya kebudayaan dari luar tanpa disaring dan disesuaikan dengan budaya bangsa tersebut lebih dahulu, akan mengakibatkan masuknya budaya asing yang negatif.

6.  Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam
a.  Kesederajatan versus Diskriminasi
Kesederajatan artinya setiap orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun pemerintah dan Negara. Beberapa hak dan kewajiban ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi.
Diskriminasi lebih menunjukkan kepada suatu tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Diskriminasi dihubungkan dengan prasangka dan seolah-olah menyatu.
b.  Diskriminasi sebagai Realitas yang Problematik
Dalam kehidupan masyarakat, ada sesuatu yang dihargai, yaitu kekayaan, kekuasaan, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. Hal itu merupakan awal terbentuknya pelapisan sosial yang dapat menimbulkan diskriminasi sosial. Mereka yang banyak memiliki sesuatu yang dihargai dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang menduduki lapisan atas. Sebaliknya, mereka yang hanya sedikit memiliki atau bahkan sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dihargai, dianggap oleh masyarakat sebagai orang-orang yang menempati lapisan bawah.
c.  Persaingan, Tekanan atau Intimidasi dan Ketidakberdayaan sebagai Faktor         Terjadinya Diskriminasi Sosial
Diskriminasi terjadi karena faktor persaingan, seperti persaingan dalam hal memperoleh pekerjaan. Orang yang mempunyai pekerjaan dengan gaji yang tinggi akan cenderung membeda-bedakan dengan golongan rendah. Hal ini karena satu sisi kalah bersaing. Diskriminasi karena faktor tekanan atau intimidasi, biasanya terjadi karena pihak yang lemah cenderung menjadi pihak yang ditekan oleh pihak yang kuat. Dan karena merupakan pihak yang tertekan, umumnya tidak berdaya sehingga tidak dapat melepaskan belenggu diskriminasi tersebut dari kehidupan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar