7.1 Manusia
dalam IPTEK dan IPTEK bagi Manusia
7.1.1 Manusia sebagai Subjek dan Objek IPTEK
Dalam pengkajian masalah kemanusiaan, manusia menempati posisi ganda artinya manusia tidak hanya sebagai subjek (pelaku), tetapi juga sebagai objek (sasaran). Tujuan paling akhir dari sains adalah untuk mengetahui sebanyak-banyaknya tentang dunia bahkan seluruh alam semesta, sedangkan tujuan teknologi adalah sedapat-dapatnya mengubah dunia. Menusia sebagai subjek selalu melakukan penelitian dan percobaan dalam bidang sains dan menggunakan teknologi yang maju untuk memperoleh penemuan-penemuan baru untuk mengubah dunia, sedangkan manusia sebagai objek mudah tergiur dengan hal-hal baru tersebut dengan minat yang tinggi menggunakan penemuan-penemuan baru tersebut sehingga mempermudah proses pengubahan dunia.
7.2 IPTEK
terhadap Pola-Pola Kemasyarakatan seperti Alienasi, Hegemoni, Hedonisme, dan Heteronomi
a. Alienasi
Alienasi adalah
penarikan diri atau pengasingan diri dari kelompok atau masyarakat. IPTEK dapat
berdampak positif dan negatif di dalam kehidupan seperti ini.
b. Hegemoni
Hegemoni adalah pengaruh kekuasaan suatu
negara atas negara-negara lain. Kekuasaan suatu negara memang berpengaruh
terhadap perkembangan IPTEK. Biasanya produk dari negara yang menguasai lebih
ditonjolkan.
c. Hedonisme
Hedonisme adalah pandangan hidup yang
menganggap bahwa kesenangan dan kenikmatan materi adalah tujuan utama dalam
hidup. IPTEK merupakan salah satu pemenuhan kepuasan bagi pola masyarakat
hedonisme yang selalu mengejar materi, IPTEK bisa menjadi sarana maupun sasaran
bagi masyarakat hedonisme.
d. Heteronomi
Heteronomi adalah hal ketergantungan kepada
undang-undang atau kuasa orang lain. Jika IPTEK dikaitkan dengan heteronomi
mengenai pendidikan, pendidikan di negara kita wajib dilakukan, bahkan
diharapkan pendidikan dapat menembus segenap lapisan masyarakat, jika dikaitkan
dengan undang-undang.
7.3
Dampak
IPTEK terhadap Kebudayaan
Kemajuan IPTEK dapat
menimbulkan konflik dengan tata nilai budaya yang sudah ada. Perubahan kondisi
kehidupan manusia sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah
diciptakan. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalensi teknologi yang selain
memiliki segi positif juga memiliki segi negatif.
7.4 Berbagai
perkembangan IPTEK dalam Pembangunan dan Lingkungan
7.4.1 Pengembangan IPTEK dalam Pertimbangan Nilai
Etis dan Religius
Perkembangan IPTEK yang sangat pesat
membuat masyarakat dapat menikmati segala sesuatunya dengan lebih leluasa,
bebas, mudah, dan mekanis (diatur komputer, mesin, dan rasional). Pengembangan
teknologi mengenai perilaku manusia mengakibatkan munculnya masalah-masalah
etis dan religius, misalnya saja pada kaitannya dengan etika, seperti pemahaman
tingkah laku manusia demi tujuan ekonomi dengan untung lebih banyak menyebabkan
penggunaan media massa untuk mengatur tingkah laku dalam arti selalu mengikuti
mode yang sedang trend, sedangkan dalam kaitannya dengan religi, berbagai media
hasil teknologi yang menampilkan kebudayaan yang bertentangan dengan nilai
agama menjadi dampak negatifnya.
7.4.2 Keseimbangan, Peran, dan Pengaruh IPTEK dalam
Pembangunan Lingkungan
Perkembangan IPTEK dalam pembangunan
lingkungan sangat berperan dan memiliki dampak, baik positif maupun negatif.
Penggunaan produk IPTEK yang semakin
berkembang hendaknya memiliki keseimbangan dengan kondisi pembangunan dan
lingkungan sehingga tujuan utama dari IPTEK tersebut dapat tercapai.
7.4.3 Pengembangan IPTEK dalam Pembangunan Indonesia
sehingga Menumbuhkan Kreativitas,
Invension, Discovery, dan Rekayasa
Suatu proses inovasi
tentu berkaitan dengan penemuan baru dalam teknologi yang biasanya merupakan
proses sosial melalui tahap discovery dan invention, discovery
baru menjadi invention apabila suatu penemuan baru telah diakui,
diterima, dan diterapkan oleh masyarakat. Discovery adalah penemuan baru
dari suaru unsur kebudayaan yang belum diakui dan digunakan secara luas oleh
warga masyarakat.
7.4.4 Peran dan Pengaruh IPTEK dalam Meningkatkan
Kesejahteraan
IPTEK dalam meningkatkan kesejahteraan
manusia dapat berperan sebagai cabang-cabang ilmu pengetahuan baru yang
berkaitan dengan sarana dan prasarana yang digunakan oleh manusia dalam
pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Hal ini berpengaruh pada perkembangan dunia
yang menunjukkan kecenderungan yang sangat memprihatinkan akibat kesalahan
dalam pemanfaatan kemajuan sarana dan prasarana IPTEK.
7.4.5 Pengaruh dan Peran IPTEK dalam Bidang
Pertahanan
Dengan berkembangnya IPTEK, sistem
pertahanan keamanan pun dapat ditingkatkan seperti dengan meningkatkan sistem
transportasi dan komunikasi. Perkembangan IPTEK akan memudahkan mengetahui
berbagai informasi dan perkembangan dunia luar.
7.4.6 Perkembangan IPTEK dalam Era Globalisasi
Era globalisasi
identik dengan kebebasan dan modernisasi. Oleh karena itu, IPTEK, globalisasi,
dan modernisasi memiliki keterkaitan antara satu sama lain. Kemajuan IPTEK
dalam era ini seperti tidak memiliki ambang batas dalam perkembangannya.
7.5 Penyalahgunaan
IPTEK yang Meliputi Sains, Peradaban, dan Ekspansi Kolonial
Hubungan sains dan
teknologi mengalami perkembangan dari abad ke abad. Kemajuan teknologi
menghasilkan permasalahan yang pemecahannya memerlukan pendekatan ilmiah atau
metode ilmiah yang merupakan salah satu ciri dari sains. Jadi, dengan kata
lain, sains mendorong berkembangnya teknologi. Perkembangan sains dan teknologi
yang demikian pesat dan memberikan hasil yang berguna bagi kehidupan manusia
ternyata dapat menimbulkan masalah, yaitu:
1.
Masalah
kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah tiap tahun.
2.
Masalah
pertumbuhan angkatan kerja dan hambatan dalam bidang pengembangan industri sehubungan dengan pertumbuhan
angkatan kerja.
3.
Masalah
pengadaan dan permintaan bahan dasar seperti kayu, material, dan bahan sumber energi yang jika digunakan secara
berlebihan dikhawatirkan akan merugikan generasi
yang akan datang.
4.
Masalah
pembiayaan, penentuan arah, dan pola pendidikan, riset dan perkembangan teknologi, berbeda antara negara yang satu
dengan negara yang lain.
5.
Masalah
kepincangan nilai perdagangan nasional, di mana perbandingan nilai ekspor dan impor terlalu besar.
7.6
Pengembangan
IPTEK dan Eksploitasi terhadap Negara Berkembang
Suatu negara yang
menguasai IPTEK akan lebih mudah memperoleh kemakmuran materi dibandingkan
negara yang kurang menguasai IPTEK. Hal ini dapat dipahami karena kalah
bersaing dalam jumlah maupun mutu produksi, akibatnya dapat menimbulkan negara
maju dan negara miskin atau negara maju dan negara berkembang.
7.7 Kejanggalan
Optimisme Teknologi
7.7.1 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kebutuhan
Pokok Manusia
i.
Pemakaian
pestisida selain untuk memberantas hama tanaman ternyata juga dapat membunuh hewan ternak, meracuni
hasil panen, dan bahkan meracuni manusia.
ii.
Bahan
berupa polimes sintetis atau plastik jika sudah menjadi sampah tidak bisa dihancurkan oleh bakteri-bakteri pembusuk yang
menyebabkan pencemaran tanah
sehingga mengurangi kesuburan tanah, bila dibakar dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon.
iii.
Dengan
teknologi modern, orang dengan mudah menebang pohon di hutan untuk membuat rumah, gedung, dan lain-lain.
Akhirnya hutan menjadi gundul dan terjadilah
banjir, erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber air, dan hilangnya kesuburan tanah yang pada akhirnya
menyengsarakan manusia.
7.7.2 Dampak Penyalahgunaan SDA
Bahan tambang seperti minyak bumi dan batu
bara jika digunakan secara berlebihan akan punah. Kemajuan teknologi membuat
manusia melakukan filterisasi atau peyaringan air bersih namun pembersihan itu
tidak selalu sempurna, lambat laun, air bersih akan menurun jumlah dan
kualitasnya. SDA lainnya seperti hutan dan hewan pun jika digunakan secara
berlebihan akan membahayakan manusia.
7.7.3 Dampak Penyalahgunaan SDM
i.
Semakin
meningkatnya pengangguran karena lapangan kerja menjadi sempit.
ii.
Munculnya
pencemaran yang disebabkan zat radioaktif yang sangat beracun baik pada tanah, air, dan udara yang dapat
mengancam kelangsungan hidup manusia.
iii.
Teknologi
dapat mematikan imajinasi dan perasaan dan kejiwaan manusia.
7.7.4 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Komunikasi
dan Teknologi
i.
Terjadi
pencemaran suara dan pencemaran udara.
ii.
Berkurangnya
lahan pertanian yang produktif karena digunakan untuk menampung jasa transportasi seperti terminal dan landasan
pesawat terbang.
iii.
Jika
kemajuan IPTEK dikuasai oleh orang yang tidak bertanggung jawab akan muncul kehancuran di muka bumi.
7.7.5 Dampak Penyalahgunaan IPTEK terhadap Kesehatan
Kemajuan IPTEK dapat menyebabkan berbagai
penyakit, diantaranya:
i.
Kanker,
akibat dari pencemaran udara, penggunaan zat kimia, penggunaan sinar X yang tidak tepat.
ii.
Absestos
diderita oleh karyawan pabrik akibat dari debu Oksida Silikon.
iii.
Terologi
(kelainan bentuk) akibat dari penggunaan obat penenang oleh wanita hamil sehingga anak yang dilahirkan
mengalami kelainan bentuk.
7.7.6 Dampak Penyalahgunaan IPTEK dalam Pencapaian
Kemakmuran dan Pelunasan
Kemudahan
i.
Negara
yang menguasai IPTEK lebih mudah memperoleh kemakmuran dibandingkan negara yang kurang menguasai IPTEK.
ii.
Penerapan
teknik nuklir yang dikembangkan negara adikuasa untuk membuat senjata mutakhir menimbulkan kegelisahan karena
mengancam perdamaian dunia.
iii.
Hubungan
yang tidak serasi antara sistem produksi, sistem ekonomi, dan sistem ekologi sehingga terjadi pemakaian SDA
secara berlebihan dan kurangnya pemanfaatan
SDM yang melimpah akibatnya ada masyarakat yang menguasai produksi dan ada yang memerlukan
pekerjaan.
iv.
Tujuan
manusia yang semula memanfaatkan IPTEK untuk mensejahterakan masyarakat ternyata mengakibatkan pemusatan
kekuasaan terhadap alam dan akhirnya
menguasai manusia.
7.8 Pengembangan
IPTEK tanpa Memuat Nilai Etis dan Religius
Pengembangan
teknologi yang mengatur perilaku manusia mengakibatkan munculnya
masalah-masalah etis di antaranya:
a. Penemuan teknologi yang mengatur perilaku
manusia menyebabkan kemampuan perilaku
seseorang berubah dengan operasi dan manipulasi dalam susunan saraf otak melalui:
i.
Spychosorgerys
infus
ii.
Bahan
kimiawi
iii.
Obat
bius tertentu
iv.
ESB
(Electrical Stimulation of the Brain)
v.
Shock
listrik tertentu
b. Pemahaman tingkah laku manusia demi tujuan
ekonomis, untung lebih banyak menyebabkan
penggunaan media (radio, televisi) untuk mengatur tingkah laku manusia.
c. Behavior control memunculkan masalah
etis, bila tingkah laku seseorang dikontrol oleh
teknologi dan bukan oleh manusia itu sendiri. Konflik justru muncul karena si pengatur memperbudak orang yang
mengendalikan, kebebasan bertindak dikontrol dan diatur menurut kehendak si pengontrol.
Jadi, perkembangan
IPTEK tanpa memuat nilai etis dan religius akan menimbulkan dampak yang
merugikan umat manusia di muka bumi. Dengan adanya nilai etis dan religius
terhadap perkembangan IPTEK diharapkan nantinya dapat mengurangi risiko
sekecil-kecilnya. Dalam perkembangan IPTEK, nilai etis dan religius berfungsi
sebagai alat pengontrol atau pengendali diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar